Selasa, 15 Juli 2008

PROSES MENDIDIK PIKIRAN

PROSES MENDIDIK PIKIRAN

Apa perbedaan pemuda jaman dulu dengan pemuda jaman sekarang, Pemuda jaman sekarang bersemangat dan enerjik, kalau pemuda jaman dulu sekarang udah pada tua

Sepintas lelucon diatas hanya merupakan bahan gurauan semata, tapi kalau kita mau mengamati lebih lanjut, maka kesimpulannya anak kecil jaman sekarang adalah pemuda masa depan yang sedang dalam proses. Untuk mengetahui bagamana karakteristik dari pemuda masa depan maka kita harus menelaah apa saja pola pikir yang baik secara sadar ataupun tidak sadar kita tanamkan kepada anak – anak jaman sekarang.

Contoh : berapa banyak kasus anak yang dipukul atau ditampar oleh guru yang di meja hijaukan saat ini, pernahkah kasus kekerasan terjadi pada masa orang tua kita masih duduk dibangku sekolah, jawabnya pasti sangat banyak karena setahu saya pada masa itu hampir seluruh lapisan masyarakat kita percaya dengan mendidik secara militer seorang anak baru bisa sukses, pada masa orang tua kita dewasa mereka tidak ingin kita mengalami nasib yang sama tetapi mereka juga terpengaruh pikiran generasi sebelumnya bahwa keberhasilan yang orang tua kita raih sekarang karena pola pendidikan yang keras, sehingga pada saat generasi saya banyak dipengaruhi pola pikir untuk patuh pada guru agar kita tidak ditampar atau dipukul oleh guru, pada saat saya duduk dibangku sekolah tidak banyak kasus kekerasan dalam pendidikan yang masuk ke meja hijau, tetapi banyak catatan di ruang BP tetang siswa yang melawan guru, sekarang generasi saya sudah dewasa dan menjadi orang tua yang mana tentu berpikiran kalau anak kita tidak boleh mengalami nasib sama sehingga membekali anak kita dengan pengetahuan agar melapor kalau mendapat perlakuan keras disekolah.

Saya tidak membenarkan pihak guru maupun pihak murid, tetapi kasus yang terjadi pada masa generasi saya duduk dibangku sekolah adalah pengaruh program pikiran yang ditanamkan orang tua kita, dan kasus yang terjadi sekarang adalah pengaruh program pikiran yang kita tanamkan ke anak kita. Kita bisa lihat betapa dahsyatnya pengaruh program pikiran terhadap kehidupan di masyarakat dan banyak budayawan, pakar – pakar, serta para sesepuh bangsa yang menyuarakan telah terjadinya pergeseran norma – norma dan nilai – nilai luhur dari budaya bangsa kita, tetapi saya lebih mencermati fenomena ini adalah menifestasi dari scenario hidup yang secara sadar maupun tidak sadar kita tanamkan kepada generasi dibawah kita.

Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang paling mulia dan sempurna. Pernyataan ini pasti sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita, tapi hanya sedikit diantara kita yang sadar untuk mempercayainya sementara sebagian besar diantara kita percaya namun tidak total, sehingga seringkali kita bertindak secara sebaliknya, kita tidak pernah berusaha menggali dan menyadari kehebatan dan kesempurnaan diri kita sebagai manusia. Ada banyak keajaiban yang dapat diciptakan manusia tetapi hanya sedikit orang yang mampu mengaksesnya, contoh :

  • Manusia mampu merubah keadaan bumi ini sejak manusia pertama sampai sekarang
  • Manusia tidak bersayap tapi mampu terbang lebih tinggi dan lebih cepat dari species lain yang bersayap, bahkan manusia adalah species dari bumi pertama yang sampai ke bulan.
  • Manusia tidak memiliki organ pernafasan bawah air tapi bisa menyelam lebih dalam dari ikan
  • Dll

Bisa kita lihat betapa dahsyatnya kekuatan pikiran kita, tetapi sayang hanya segelintir orang yang menyadarinya.

Disadari atau tidak program pikiran yang masuk ke pikiran kita justru menciptakan ruang isolasi yang sangat sulit ditembus sehingga membuat kita tidak bisa mengakses potensi diri kita yang dahsyat yang merupakan anugerah Tuhan kepada manusia.

Selama ini program pikiran tersebut diinput ke otak kita melalui tiga gerbang input yaitu :

  • Figure yang memiliki otoritas diri kita
  • Tekanan perasaan dengan intensitas yang tinggi
  • Repetisi kejadian yang kita persepsikan

Ketiga pintu tersebut yang membentuk program pikiran kita menjadi seperti sekarang ini, bila kita kurang jeli dalam membuat struktur programnya sekali lagi saya ulangi “ kurang jeli “ bukan “salah” maka program pikiran itu justru mengurung kita di sebuah ruang isolasi semu yang memisahkan kita dengan potensi diri kita. Sekarang mari kita bahas satu persatu gerbang input tersebut.

Figure yang memiliki otoritas diri kita

Dimasa kecil figure yang memiliki otoritas di diri kita adalah orang tua, guru, kakek atau siapun yang mana kita tidak diberi kemampuan apapun untuk mengaktifkan system pertahanan logika yang pernah kita bahas pada bab sebelumnya.

Setelah dewasa figure tersebut bisa jadi pacar, orang yang dianggap bijaksana, atasan, ustad atau siapapun yang mampu menon aktifkan system pertahanan logika.

Otomatis segala input yang masuk kedalam pikiran kita melalui figure ini akan langsung terakses oleh hati atau kalbu kita, contoh pada saat orang tua mengatakan “ dasar anak bodoh “ atau guru yang mengatakannya maka program ini akan diakses tak bersyarat oleh si anak yang menerimanya, nah bagaimana input ini bekerja nanti kita bahas bersama di bab ini.

Tekanan perasaan dengan intensitas yang tinggi

Intensitas tekanan pada perasaan mengkibatkan pemusatan energi pikiran pada emosi diri kita, sehingga energi untuk mengaktifkan system pertahanan logika terserap ke emosi, saya sebut emosi berarti ini termasuk emosi positif dan negative.

Bisa kita bayangkan alangkah baiknya jika intensitas tekanan perasaan itu bersifat positif contoh saat kita berhasil mencapai sesuatu, maka program pikiran kita menjadi positif juga. Tapi kalau justru yang terjadi sebaliknya contoh di katakan “ dasar anak bodoh “ oleh orang tua atau guru maka bisa kita cermati masing-masing bagaimana program pikiran yang aktif di pikiran kita.

Sekarang coba ingat semua hal yang membangkitkan emosi kita sedari kecil, saya yakin pasti kita bisa mengingatnya dengan cukup detail, inilah bukti kalau input tersebut terakses langsung ke hati atau kalbu kita dan tidak tertolak sedikitpun.

Repetisi kejadian yang kita persepsikan

Pada saat kita mendapat masukan input dari dua gerbang input di atas maka kita akan mengalami hal-hal yang merupakan fakta atau lebih tepatnya kita anggap fakta yang membenarkan input diatas, contoh pada saat dikatakan bodoh kita pasti mencermati hal – hal disekitar kita seperti nilai pelajaran yang jelek, kesulitan saat mengerjakan soal, dibohongi teman. Repetisi ini yang memperkuat input dari dua gerbang input diatas.

Kalau kita amati program pikiran kita ini seperti sebuah kendaraan beroda tiga, dimana ketiga gerbang input tadi menjadi roda yang menyangga sekaligus menjadi media untuk menjalankan kendaraan itu, pasti dipikiran anda saat ini sedang membayangkan bentuk bajaj iya khan …...

Pada saat roda yang kita pasang adalah roda bajaj pasti program pikiran kita menjadi bajaj… tapi jika ketiga roda itu adalah roda pesawat jet boeing 737 bisa anda perkirakan sendiri bagaimana bentuk program pikiran kita….

Oke sebelum kita beranjak lebih jauh saya ingin bertanya anda ingin memilih yang mana…? Memiliki program pikiran yang sekualitas bajaj atau sekualitas boeing 737, silahkan pilih apapun pilihan anda tidak akan salah karena pilihan itu yang akan menentukan tingkat pencapaian yang anda ingin raih, dan setelah ini kita akan mencoba melihat elemen dasar dari program pikiran yang merupakan gudang penyimpanan potensi diri kita yang selama ini tersimpan rapih dan nyaris tidak terakses oleh kita.

Program pikiran

Selama ini program banyak kita kenal terutama program yang berhubungan dengan computer atau lebih kita kenal dengan sebutan software ada juga program keluarga berencana…..? (koq ngelantur he he he… tapi itu salah satu sifat pikiran jadi nggak apa - apa khan…!!!!) okey kita kembali ke program computer atau software.

Pernahkah secara sadar kita mencari tahu procedure – procedure yang merupakan elemen dari proses kerja software pikiran yang ada di pikiran kita…? Jawabnya bisa bermacam – macam, bisa jadi “ memangnya ada…? “, “belum tapi pengen tahu juga sih !!!” dan mungkin ada yang lebih extrim lagi pendapatnya, tidak apa – apa pendapat anda tidak ada yang salah dan juga tidak ada yang benar, tapi pendapat anda di dasarkan atas referensi yang ada di database informasi di otak anda masing – masing, maka apapun pendapat anda itu sah – sah saja.

Setelah melakukan pengamatan, analisa, observasi, dicaci maki, dimusuhi teman, di anggap gak waras oleh keluarga dan orang – orang terdekat saya (koq jadi curhat…?), sampailah saya pada sebuah kesimpulan yaitu apakah sebenarnya software pikiran dan elemen pendukungnya.

Software pikiran adalah sebuah aplikasi dalam pikiran kita yang bekerja berdasarkan cara pandang seseorang terhadap dirinya sendiri yang tercipta melalui pengalaman dan interaksi terhadap lingkungan serta pengaruh dari orang – orang yang dianggap penting. Seperti yang kita bahas diatas, kualitas software pikiran ditunjang sekaligus ditentukan input yang masuk melalui ketiga gerbang input pikiran.

Adapun elemen software pikiran ada tiga :

Procedure pointer standart ideal

Procedure ini berisi kumpulan referensi figure ideal yang ingin anda capai, pada procedure ini setiap individu memilih figure ideal dirinya berubah sesuai kondisi sosial masyarakat saat itu, figure ideal ini dapat diinput oleh orang lain ataupun diri sendiri, atau lebih gampangnya disebut sebagai cita – cita psikologis jangka pendek.

Mengapa saya sebut cita – cita psikologis karena pada procedure ini yang ingin dicapai adalah figure atau image yang kita anggap sempurna dan menginspirasi kita, bukan cita – cita secara fisik.

Sekarang coba anda ingat figure ideal anda pada saat masih kecil bisa jadi Superman, Batman, atau superhero lainnya. Bandingkan dengan figure ideal anda saat remaja dan sekarang pasti banyak perubahan sesuai dengan perkembangan mental kita…

Procedure pointer self image

Procedure ini berisi data tentang diri kita berdasarkan apa yang kita lihat melalui cermin setiap hari, tidak cuman cermin tetapi segala persepsi tentang diri kita dari lingkungan kita.

Input yang masuk ke procedure ini lebih banyak melalui gerbang kedua yaitu intensitas perasaan, semua emosi tersebut yang mempengaruhi image yang tercipta didiri kita. Image apapun yang tercipta tentang diri kita secara otomatis akan mempengaruhi cara pikir, cara kerja, serta cara kita berinteraksi dengan lingkungan sekaligus mempengaruhi tingkat pencapaian dari keberhasilan yang kita impikan.

Procedure barometer

Sebagaimana namanya procedure ini befungsi sebagai barometer atau alat ukur semu antara procedure pointer standart ideal dengan procedure pointer self image, atau procedure yang menghitung dan menghubungkan berapa pencapaian image diri kita terhadap figure ideal yang ingin kita capai.

Procedure ini lah yang menentukan harga diri seseorang, semakin tinggi tingkat pencapaian semakin tinggi harga diri seseorang dan semakin kondusif kinerja software pikirannnya untuk menuju kesuksesan yang di cita – citakan oleh dirinya.

Sekarang coba kita telaah kembali cara kerjanya pada saat orang tua menginputkan sebuah program kepikiran anaknya yaitu “ anak pandai mendapat nilai 100 pada saat ulangan “ input ini akan masuk ke procedure pertama dipikiran anak tersebut, dan menjadi sebuah figure ideal dipikirannya, pada saat ulangan nilai si anak hanyalah 80 pada saat itu kejadian ini terinput ke procedure kedua sebagai image diri, dan procedure ketiga mulai melakukan prosesnya membandingkan image diri yang tercipta dengan figure ideal yang di input pada kasus ini nilai 80 dianggap tidak memenuhi figure ideal si anak merasa gagal maka dia akan menunggu respon dari penginput, jika orang tua memberi semangat ke anak tersebut maka harga dirinya akan memotivasinya untuk mencapainya di ulangan selanjutnya, hal ini ber efek pada cara belajar si anak dan kinerja fisik si anak untuk mencapai figure idealnya, tetapi kalau nilai yang dicapai 40 si anak merasa gagal sesampainya dirumah di hardik orang tuanya “ dasar anak bodoh “ maka harga diri akan jatuh dan image diri yang tercipta adalah “ saya memang bodoh “ dan si anak akan terus menjalankan program ini sampai ada yang mengubahnya, atau si anak menyadari dan secara sadar mengubahnya.

Pada bab ini kita baru mengenali piranti dasar software pikiran kita, lalu apa hubungannya dengan keberhasilan dan kebetulan…?, pada bab selanjutnya kita akan membahas flowchart hardware pikiran kita dalam merespon setiap input yang ada masuk ke software pikiran, dan soal kebetulan, kebetulan anda membaca bab ini, jadi kebetulan anda jadi tahu tentang hal ini sehingga kebetulan anda akan bisa memanfaatkannya untuk menciptakan kebetulan di hidup anda nantinya …

Oh ya… saya hampir lupa kita belum menyimpulkan uraian yang saya tulis panjang lebar sejak tadi, dari semua penjelasan diatas berarti kita masih mempunyai kesempatan untuk menginstall ulang program pikiran yang kita jalankan sekarang…, yang mungkin sekarang anda sadari telah mengurung anda dan memisahkan diri anda dari potensi diri anda yang selama ini belum anda sadari, iya khan…!!! Iya dhonk…!!! Bener khan…!!! Bener dhonk…!!!

Kesempatan itu adalah dengan menginputkan secara sadar input – input program yang menunjang keberhasilan kita melalui tiga pintu gerbang yang ada, tetapi sebenarnya ada satu gerbang buatan yang juga bisa kita manfaatkan yaitu kondisi Hipnosis/hipnotis ( wah itu kan ilmu yang sangat berbahaya, jangan ah ), tenang dan jangan panik mengapa ini baru saya sebutkan di belakang…? Sebab saya sadar kalau kata hipnotis akan mengaktifkan system pertahanan logika anda…, ingat kalau saya memberikan kondisi seperti bab sebelumnya yaitu “ Hipnotis aman digunakan kalau digunakan secara benar “ mungkin anda akan mulai bertanya hinotis yang benar itu bagai mana…?

Saya tidak akan menerangkan panjang lebar soal hipnotis disini sebab itu bukan bahasan utama kita, tetapi hipnotis saya definisikan sebagai berikut : hipnotis adalah sebuah kemampuan untuk memanipulasi atau mengarahkan seseorang untuk menuju kondisi alfa yaitu kondisi dimana seseorang akan menon aktifkan system pertahanan logikanya sehingga dapat menerima input apapun langsung tanpa memikirkan input tersebut masuk akal atau tidak…

Berarti dari definisi yang saya sebutkan memenuhi syarat untuk menginputkan segala program ke hati kita. Tetapi saya akan membatasi bahasan hipnotis ini setelah kita benar – benar memahami cara kerja pikiran kita seutuhnya…

Tidak ada komentar: