Selasa, 15 Juli 2008

PROSES MENDIDIK PIKIRAN

PROSES MENDIDIK PIKIRAN

Apa perbedaan pemuda jaman dulu dengan pemuda jaman sekarang, Pemuda jaman sekarang bersemangat dan enerjik, kalau pemuda jaman dulu sekarang udah pada tua

Sepintas lelucon diatas hanya merupakan bahan gurauan semata, tapi kalau kita mau mengamati lebih lanjut, maka kesimpulannya anak kecil jaman sekarang adalah pemuda masa depan yang sedang dalam proses. Untuk mengetahui bagamana karakteristik dari pemuda masa depan maka kita harus menelaah apa saja pola pikir yang baik secara sadar ataupun tidak sadar kita tanamkan kepada anak – anak jaman sekarang.

Contoh : berapa banyak kasus anak yang dipukul atau ditampar oleh guru yang di meja hijaukan saat ini, pernahkah kasus kekerasan terjadi pada masa orang tua kita masih duduk dibangku sekolah, jawabnya pasti sangat banyak karena setahu saya pada masa itu hampir seluruh lapisan masyarakat kita percaya dengan mendidik secara militer seorang anak baru bisa sukses, pada masa orang tua kita dewasa mereka tidak ingin kita mengalami nasib yang sama tetapi mereka juga terpengaruh pikiran generasi sebelumnya bahwa keberhasilan yang orang tua kita raih sekarang karena pola pendidikan yang keras, sehingga pada saat generasi saya banyak dipengaruhi pola pikir untuk patuh pada guru agar kita tidak ditampar atau dipukul oleh guru, pada saat saya duduk dibangku sekolah tidak banyak kasus kekerasan dalam pendidikan yang masuk ke meja hijau, tetapi banyak catatan di ruang BP tetang siswa yang melawan guru, sekarang generasi saya sudah dewasa dan menjadi orang tua yang mana tentu berpikiran kalau anak kita tidak boleh mengalami nasib sama sehingga membekali anak kita dengan pengetahuan agar melapor kalau mendapat perlakuan keras disekolah.

Saya tidak membenarkan pihak guru maupun pihak murid, tetapi kasus yang terjadi pada masa generasi saya duduk dibangku sekolah adalah pengaruh program pikiran yang ditanamkan orang tua kita, dan kasus yang terjadi sekarang adalah pengaruh program pikiran yang kita tanamkan ke anak kita. Kita bisa lihat betapa dahsyatnya pengaruh program pikiran terhadap kehidupan di masyarakat dan banyak budayawan, pakar – pakar, serta para sesepuh bangsa yang menyuarakan telah terjadinya pergeseran norma – norma dan nilai – nilai luhur dari budaya bangsa kita, tetapi saya lebih mencermati fenomena ini adalah menifestasi dari scenario hidup yang secara sadar maupun tidak sadar kita tanamkan kepada generasi dibawah kita.

Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang paling mulia dan sempurna. Pernyataan ini pasti sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita, tapi hanya sedikit diantara kita yang sadar untuk mempercayainya sementara sebagian besar diantara kita percaya namun tidak total, sehingga seringkali kita bertindak secara sebaliknya, kita tidak pernah berusaha menggali dan menyadari kehebatan dan kesempurnaan diri kita sebagai manusia. Ada banyak keajaiban yang dapat diciptakan manusia tetapi hanya sedikit orang yang mampu mengaksesnya, contoh :

  • Manusia mampu merubah keadaan bumi ini sejak manusia pertama sampai sekarang
  • Manusia tidak bersayap tapi mampu terbang lebih tinggi dan lebih cepat dari species lain yang bersayap, bahkan manusia adalah species dari bumi pertama yang sampai ke bulan.
  • Manusia tidak memiliki organ pernafasan bawah air tapi bisa menyelam lebih dalam dari ikan
  • Dll

Bisa kita lihat betapa dahsyatnya kekuatan pikiran kita, tetapi sayang hanya segelintir orang yang menyadarinya.

Disadari atau tidak program pikiran yang masuk ke pikiran kita justru menciptakan ruang isolasi yang sangat sulit ditembus sehingga membuat kita tidak bisa mengakses potensi diri kita yang dahsyat yang merupakan anugerah Tuhan kepada manusia.

Selama ini program pikiran tersebut diinput ke otak kita melalui tiga gerbang input yaitu :

  • Figure yang memiliki otoritas diri kita
  • Tekanan perasaan dengan intensitas yang tinggi
  • Repetisi kejadian yang kita persepsikan

Ketiga pintu tersebut yang membentuk program pikiran kita menjadi seperti sekarang ini, bila kita kurang jeli dalam membuat struktur programnya sekali lagi saya ulangi “ kurang jeli “ bukan “salah” maka program pikiran itu justru mengurung kita di sebuah ruang isolasi semu yang memisahkan kita dengan potensi diri kita. Sekarang mari kita bahas satu persatu gerbang input tersebut.

Figure yang memiliki otoritas diri kita

Dimasa kecil figure yang memiliki otoritas di diri kita adalah orang tua, guru, kakek atau siapun yang mana kita tidak diberi kemampuan apapun untuk mengaktifkan system pertahanan logika yang pernah kita bahas pada bab sebelumnya.

Setelah dewasa figure tersebut bisa jadi pacar, orang yang dianggap bijaksana, atasan, ustad atau siapapun yang mampu menon aktifkan system pertahanan logika.

Otomatis segala input yang masuk kedalam pikiran kita melalui figure ini akan langsung terakses oleh hati atau kalbu kita, contoh pada saat orang tua mengatakan “ dasar anak bodoh “ atau guru yang mengatakannya maka program ini akan diakses tak bersyarat oleh si anak yang menerimanya, nah bagaimana input ini bekerja nanti kita bahas bersama di bab ini.

Tekanan perasaan dengan intensitas yang tinggi

Intensitas tekanan pada perasaan mengkibatkan pemusatan energi pikiran pada emosi diri kita, sehingga energi untuk mengaktifkan system pertahanan logika terserap ke emosi, saya sebut emosi berarti ini termasuk emosi positif dan negative.

Bisa kita bayangkan alangkah baiknya jika intensitas tekanan perasaan itu bersifat positif contoh saat kita berhasil mencapai sesuatu, maka program pikiran kita menjadi positif juga. Tapi kalau justru yang terjadi sebaliknya contoh di katakan “ dasar anak bodoh “ oleh orang tua atau guru maka bisa kita cermati masing-masing bagaimana program pikiran yang aktif di pikiran kita.

Sekarang coba ingat semua hal yang membangkitkan emosi kita sedari kecil, saya yakin pasti kita bisa mengingatnya dengan cukup detail, inilah bukti kalau input tersebut terakses langsung ke hati atau kalbu kita dan tidak tertolak sedikitpun.

Repetisi kejadian yang kita persepsikan

Pada saat kita mendapat masukan input dari dua gerbang input di atas maka kita akan mengalami hal-hal yang merupakan fakta atau lebih tepatnya kita anggap fakta yang membenarkan input diatas, contoh pada saat dikatakan bodoh kita pasti mencermati hal – hal disekitar kita seperti nilai pelajaran yang jelek, kesulitan saat mengerjakan soal, dibohongi teman. Repetisi ini yang memperkuat input dari dua gerbang input diatas.

Kalau kita amati program pikiran kita ini seperti sebuah kendaraan beroda tiga, dimana ketiga gerbang input tadi menjadi roda yang menyangga sekaligus menjadi media untuk menjalankan kendaraan itu, pasti dipikiran anda saat ini sedang membayangkan bentuk bajaj iya khan …...

Pada saat roda yang kita pasang adalah roda bajaj pasti program pikiran kita menjadi bajaj… tapi jika ketiga roda itu adalah roda pesawat jet boeing 737 bisa anda perkirakan sendiri bagaimana bentuk program pikiran kita….

Oke sebelum kita beranjak lebih jauh saya ingin bertanya anda ingin memilih yang mana…? Memiliki program pikiran yang sekualitas bajaj atau sekualitas boeing 737, silahkan pilih apapun pilihan anda tidak akan salah karena pilihan itu yang akan menentukan tingkat pencapaian yang anda ingin raih, dan setelah ini kita akan mencoba melihat elemen dasar dari program pikiran yang merupakan gudang penyimpanan potensi diri kita yang selama ini tersimpan rapih dan nyaris tidak terakses oleh kita.

Program pikiran

Selama ini program banyak kita kenal terutama program yang berhubungan dengan computer atau lebih kita kenal dengan sebutan software ada juga program keluarga berencana…..? (koq ngelantur he he he… tapi itu salah satu sifat pikiran jadi nggak apa - apa khan…!!!!) okey kita kembali ke program computer atau software.

Pernahkah secara sadar kita mencari tahu procedure – procedure yang merupakan elemen dari proses kerja software pikiran yang ada di pikiran kita…? Jawabnya bisa bermacam – macam, bisa jadi “ memangnya ada…? “, “belum tapi pengen tahu juga sih !!!” dan mungkin ada yang lebih extrim lagi pendapatnya, tidak apa – apa pendapat anda tidak ada yang salah dan juga tidak ada yang benar, tapi pendapat anda di dasarkan atas referensi yang ada di database informasi di otak anda masing – masing, maka apapun pendapat anda itu sah – sah saja.

Setelah melakukan pengamatan, analisa, observasi, dicaci maki, dimusuhi teman, di anggap gak waras oleh keluarga dan orang – orang terdekat saya (koq jadi curhat…?), sampailah saya pada sebuah kesimpulan yaitu apakah sebenarnya software pikiran dan elemen pendukungnya.

Software pikiran adalah sebuah aplikasi dalam pikiran kita yang bekerja berdasarkan cara pandang seseorang terhadap dirinya sendiri yang tercipta melalui pengalaman dan interaksi terhadap lingkungan serta pengaruh dari orang – orang yang dianggap penting. Seperti yang kita bahas diatas, kualitas software pikiran ditunjang sekaligus ditentukan input yang masuk melalui ketiga gerbang input pikiran.

Adapun elemen software pikiran ada tiga :

Procedure pointer standart ideal

Procedure ini berisi kumpulan referensi figure ideal yang ingin anda capai, pada procedure ini setiap individu memilih figure ideal dirinya berubah sesuai kondisi sosial masyarakat saat itu, figure ideal ini dapat diinput oleh orang lain ataupun diri sendiri, atau lebih gampangnya disebut sebagai cita – cita psikologis jangka pendek.

Mengapa saya sebut cita – cita psikologis karena pada procedure ini yang ingin dicapai adalah figure atau image yang kita anggap sempurna dan menginspirasi kita, bukan cita – cita secara fisik.

Sekarang coba anda ingat figure ideal anda pada saat masih kecil bisa jadi Superman, Batman, atau superhero lainnya. Bandingkan dengan figure ideal anda saat remaja dan sekarang pasti banyak perubahan sesuai dengan perkembangan mental kita…

Procedure pointer self image

Procedure ini berisi data tentang diri kita berdasarkan apa yang kita lihat melalui cermin setiap hari, tidak cuman cermin tetapi segala persepsi tentang diri kita dari lingkungan kita.

Input yang masuk ke procedure ini lebih banyak melalui gerbang kedua yaitu intensitas perasaan, semua emosi tersebut yang mempengaruhi image yang tercipta didiri kita. Image apapun yang tercipta tentang diri kita secara otomatis akan mempengaruhi cara pikir, cara kerja, serta cara kita berinteraksi dengan lingkungan sekaligus mempengaruhi tingkat pencapaian dari keberhasilan yang kita impikan.

Procedure barometer

Sebagaimana namanya procedure ini befungsi sebagai barometer atau alat ukur semu antara procedure pointer standart ideal dengan procedure pointer self image, atau procedure yang menghitung dan menghubungkan berapa pencapaian image diri kita terhadap figure ideal yang ingin kita capai.

Procedure ini lah yang menentukan harga diri seseorang, semakin tinggi tingkat pencapaian semakin tinggi harga diri seseorang dan semakin kondusif kinerja software pikirannnya untuk menuju kesuksesan yang di cita – citakan oleh dirinya.

Sekarang coba kita telaah kembali cara kerjanya pada saat orang tua menginputkan sebuah program kepikiran anaknya yaitu “ anak pandai mendapat nilai 100 pada saat ulangan “ input ini akan masuk ke procedure pertama dipikiran anak tersebut, dan menjadi sebuah figure ideal dipikirannya, pada saat ulangan nilai si anak hanyalah 80 pada saat itu kejadian ini terinput ke procedure kedua sebagai image diri, dan procedure ketiga mulai melakukan prosesnya membandingkan image diri yang tercipta dengan figure ideal yang di input pada kasus ini nilai 80 dianggap tidak memenuhi figure ideal si anak merasa gagal maka dia akan menunggu respon dari penginput, jika orang tua memberi semangat ke anak tersebut maka harga dirinya akan memotivasinya untuk mencapainya di ulangan selanjutnya, hal ini ber efek pada cara belajar si anak dan kinerja fisik si anak untuk mencapai figure idealnya, tetapi kalau nilai yang dicapai 40 si anak merasa gagal sesampainya dirumah di hardik orang tuanya “ dasar anak bodoh “ maka harga diri akan jatuh dan image diri yang tercipta adalah “ saya memang bodoh “ dan si anak akan terus menjalankan program ini sampai ada yang mengubahnya, atau si anak menyadari dan secara sadar mengubahnya.

Pada bab ini kita baru mengenali piranti dasar software pikiran kita, lalu apa hubungannya dengan keberhasilan dan kebetulan…?, pada bab selanjutnya kita akan membahas flowchart hardware pikiran kita dalam merespon setiap input yang ada masuk ke software pikiran, dan soal kebetulan, kebetulan anda membaca bab ini, jadi kebetulan anda jadi tahu tentang hal ini sehingga kebetulan anda akan bisa memanfaatkannya untuk menciptakan kebetulan di hidup anda nantinya …

Oh ya… saya hampir lupa kita belum menyimpulkan uraian yang saya tulis panjang lebar sejak tadi, dari semua penjelasan diatas berarti kita masih mempunyai kesempatan untuk menginstall ulang program pikiran yang kita jalankan sekarang…, yang mungkin sekarang anda sadari telah mengurung anda dan memisahkan diri anda dari potensi diri anda yang selama ini belum anda sadari, iya khan…!!! Iya dhonk…!!! Bener khan…!!! Bener dhonk…!!!

Kesempatan itu adalah dengan menginputkan secara sadar input – input program yang menunjang keberhasilan kita melalui tiga pintu gerbang yang ada, tetapi sebenarnya ada satu gerbang buatan yang juga bisa kita manfaatkan yaitu kondisi Hipnosis/hipnotis ( wah itu kan ilmu yang sangat berbahaya, jangan ah ), tenang dan jangan panik mengapa ini baru saya sebutkan di belakang…? Sebab saya sadar kalau kata hipnotis akan mengaktifkan system pertahanan logika anda…, ingat kalau saya memberikan kondisi seperti bab sebelumnya yaitu “ Hipnotis aman digunakan kalau digunakan secara benar “ mungkin anda akan mulai bertanya hinotis yang benar itu bagai mana…?

Saya tidak akan menerangkan panjang lebar soal hipnotis disini sebab itu bukan bahasan utama kita, tetapi hipnotis saya definisikan sebagai berikut : hipnotis adalah sebuah kemampuan untuk memanipulasi atau mengarahkan seseorang untuk menuju kondisi alfa yaitu kondisi dimana seseorang akan menon aktifkan system pertahanan logikanya sehingga dapat menerima input apapun langsung tanpa memikirkan input tersebut masuk akal atau tidak…

Berarti dari definisi yang saya sebutkan memenuhi syarat untuk menginputkan segala program ke hati kita. Tetapi saya akan membatasi bahasan hipnotis ini setelah kita benar – benar memahami cara kerja pikiran kita seutuhnya…

Keberhasilan Bukanlah Suatu Kebetulan

Keberhasilan Bukanlah Suatu Kebetulan

“Keberhasilan adalah output dari suatu Proses, Sehingga dapat Keberhasilan dapat diukur dan ditingkatkan”

Berhasil !!! siapa sih yang tidak ingin berhasil ? berhasil adalah suatu ucapan yang mempunya daya tarik yang sangat kuat, dimana kata ini mewakili suatu keadaan yang diinginkan setiap orang, berhasil mewakili beberapa sisi kehidupan :
berhasil pada sisi keuangan, karir, kehidupan rumah tangga, pendidikan, dll.

Keberhasilan adalah suatu kata dengan berbagai variasi makna, dan menjadi kata yang paling banyak dipanjatkan kepada yang Maha Pencipta dalam bentuk doa. Kata ini juga mampu menyedot perhatian orang dewasa dengan berbagai latar belakang baik, pendidikan, agama, etnis, dll.

Tapi kenapa pada kahidupan nyata ada orang – orang yang kelihatannya “bernasib baik” atau bisa dibilang memiliki segalamya yang ia inginkan, sementara yang lainnya harus berjuang menantang keputusasaan untuk bisa merubah nasibnya, dan ada juga yang memilih jalur hidup yang dianggap aman yaitu menjadi penonton atau sporter, melihat orang – orang yang secara konsisten berusaha meraih prestasi yang lebih tinggi dalam hidupnya.

Sebagai mantan cenayang saya selalu mengamati orang – orang dari berbagai macam latar belakang sosial ekonomi dan usia yang mengeluh tentang susahnya hidup mereka, merasa kurang bahagia, putus asa, dan tidak berdaya menjalani hidup. Mereka berusaha terus – menerus untuk mencapai segala keinginan mereka, salah satunya dengan mendatangi saya, kenapa harus saya…? Apa mereka orang malas sehingga harus mendatangi saya hanya untuk sebuah kepastian hidup…? Jawabnya tentu saja bukan mereka bukan orang yang malas hanya saja tidak menyadari potensi yang diberikan Tuhan kepada mereka, kadang saya ingin sekali memarahi dan memaki mereka, tapi itu tidak akan menyelesaikan masalah bahkan pasti menambah masalah, dan kemudian saya mulai membesarkan hati mereka sesuai ajaran agama yang saya anut, lalu siapa saya…? Saya bukan ustad juga bukan motivator dan cuma dianggap cenayang, sekali lagi saya perjelas cuma dianggap terus gimana dhonk…???

Tanpa disadari saya harus memerankan ketiga tokoh tadi yaitu : Ustad, Motivator, Cenayang. Maka saya harus mengikuti seminar – seminar motivasi bersama bapak saya, atau mendatangi pertemuan – pertemuan MLM untuk mendapatkan motivasi dan ide secara Gratis!!!! ( he he he gak mau rugi), tapi khan memang gratis…

Berbagai metode berfikir positif saya terapkan tidak hanya ke orang – orang yang minta tolong kepada saya, tetapi ke diri saya sendiri, ada kepuasan batin pada saat orang yang minta tolong ke saya datang kembali dan menyatakan perubahan pada hidupnya, tetapi tidak semuanya berhasil lalu apanya yang salah…?

Akhirnya saya tenggelam dalam perenungan, dan menganalisa kejadian demi kejadian, saya percaya kalau Allah selalu meninggalkan jejak – jejak kekuasaannya pada setiap kejadian yang kita alami baik itu pahit ataupun manis, hingga suatu saat saya tersadarkan oleh sebuah pernyataan sederhana dari seorang maha guru sekitar 2000 tahun yang lalu “ Pikiran adalah pelopor, pikiran adalah pembentuk, pikiran adalah pemimpin”.

Sebagai orang Muslim yang besar dalam lingkungan muslim tentu saja saya ditentang oleh beberapa keluarga saya, tapi anehnya justru tidak ditentang oleh guru ngaji saya, beliau mengatakan coba kamu cari dalam kitab suci pasti kamu menemukan pencerahan yang sama. Saya mencoba mengkaji ulang apa yang saya pelajari dari beliau yang saya temukan hanya satu hal bahwa manusia diciptakan Allah sebagai Khalifah di bumi tetapi ini hanya memenuhi kalimat terakhir “ Pikiran adalah Pemimpin “, Lalu bagaimana dengan pelopor dan pembentuk koq tidak ada…? Apa kitab suci agama saya kurang lengkap…? Beberapa malam saya sulit tidur memikirkanya, tapi saya yakin kalau hal tersebut pasti ada dalam kitab suci saya yang saya yakini sebagai sumber petunjuk terlengkap, akhirnya saya menemukan titik terang dari seorang teman yang mengatakan kadang dalam bahasa arab satu kata memiliki beberapa arti, saya mencoba mencari arti kata Khalifah dalam bahasa arab dari sebuah kamus bahasa arab dan saya menemukan sebuah arti yang sesuai dengan yang saya harapkan, Khalifah dalam bahasa arab selain berarti pemimpin khlifah juga berarti pencipta ke dua setelah Allah, Woow ini memenuhi pelopor dan pembentuk, contoh Allah tidak pernah menciptakan kursi, manusia mempelopori dan membentuk sebuah kursi tetapi kayu sebagai bahan pembuatan kursi tetap harus diciptakan oleh Allah.

Jadi untuk memecahkan masalah saya tidak perlu mencari kemana – mana cukup dengan mencari di pikiran saya saja pasti ada jalan pemecahannya.

Anda mungkin ingin mengatakan pada saya,” baik saya ngerti kalau kuncinya pada kualitas berfikir, tapi saya sudah befikir positif koq masih gagal juga ya ? “.

Dulunya saya juga bingung sampai saya mendapat pencerahan “ Hati adalah raja dan anggota tubuh lainnya adalah balatentara hati “, maka jika hatinya baik maka baiklah seluruh tubuhnya.

Jadi kuncinya adalah Hati yang berfikir, selama ini kita terjebak dalam pikiran otak sadar atau kita sebut logika, contoh pada saat ada yang mengatakan kepada anda kalau “ Tuhan itu tidak ada “, pasti kita akan menjawab, kira – kira kalo bicara, pake otak dong, pikir pake logika dong jangan pake napsu, dll, kenapa demikian karena logika adalah balatentara hati maka logika akan melawan untuk melindungi hati dari kesesatan, tapi ceritanya beda kalo kalimatnya diubah menjadi “ Tuhan itu tidak ada kalau kita tidak mempercayainya “ pasti kita menjawab : iya sih kalo gak percaya Tuhan gak maksa koq atau kasihan juga kalo gak pecaya Tuhan ya bisa juga berarti kalau kita percaya Tuhan akan ada dalam hidup kita khan, berbeda ya kalimat yang keluar dari logika.

Mengapa logika tidak melawan pada saat kalimat kedua di sampaikan…? Karena ada kondisi yang tidak bertentangan dengan hati kita yaitu “ Kalau kita tidak mempercayainya “, berarti kondisi ini menonaktifkan system pertahanan logika kita.

Lalu apa hubungannya dengan berfikir positif …? “ Berfikir positif itu justru membahayakan “ ( pasti saat ini logika anda sedang habis – habisan membantai pendapat saya bukan…? ) tentu saja akan banyak kalimat yang muncul seperti :

  • Mana mungkin berfikir positifkan justru akan meningkatkan kualitas berfikir kita.
  • Saya sudah membayar mahal untuk mengikuti seminar – seminar motivasi dan membeli buku motivasi yang mengajarkan berfikir positif koq saya harus percaya dengan tulisan yang harganya tidak ada 10 % dari biaya yang telah saya keluarkan.
  • Dll

He he he sabar dan bersyukurlah bahwa hati anda masih menjadi raja di diri anda makanya logika anda mengaktifkan system pertahanannya, coba kalau kalimatnya saya ganti menjadi “ Berfikir positif itu justru membahayakan kalau kita tidak tahu caranya “ ( pasti saat ini akan berbeda kalimat yang keluar dari logika anda ) Seperti:

  • Iya juga obat saja kalau salah menggunakannya justru membahayakan kita
  • Apa cara saya sudah benar ya…?
  • Berarti kalau caranya benar justru menguntungkan khan
  • Dll

Berarti satu kunci masalah telah terpecahkan bukan, yaitu “ Berfikir positif yang benar adalah memasukan motivasi positif yang tidak ditentang system pertahanan logika kita “ karena jika ditentang tentu saja akibatnya akan menjadi lebih negative, contoh :

· Seorang pelayan toko yang selalu berfikir positif dimarahi oleh pengunjung, si pelayan toko tetap tersenyum sambil melayani tamu dengan sopan sambil berkata dalam hati “ pembeli adalah raja kalau dia marah berarti pelayanan saya kurang memuaskan, saya akan berusaha agar pelayanan saya jadi lebih memuaskan ” walaupua sebenarnya bukan kesalahan si pelayan toko

· Keesokan harinya pengunjung yang sama datang kembali dan memarahi lagi si pelayan toko karena barang yang dibelinya kemarin dianggap tidak sesuai dengan keinginannya, si pelayan toko melayaninya dengan ramah sabil berkata dalam hati “ berarti lain kali saya harus lebih jeli melihat keinginan pembeli “ walaupun memang si pembeli yang ngotot untuk membeli produk tersebut kemarin

· Beberapa jam kemudian si pembeli menemui pemilik toko menceritakan kekecewaannya, sehingga si pemilik toko pun marah besar kepada si pelayan toko karena si pembeli ternyata teman si pemilik toko ketika di bangku SMA, si pelayan toko meminta maaf dan kepada si pembeli juga berterima kasih kepada pemilik toko karena si pelayan toko menganggap dengan menerima amarah si pemilik toko maka akan memacu dia untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.

· Tak lama kemudian si pemilik toko karena malu dengan temannya mengganti barang yang telah dibeli dengan barang yang dia inginkan dengan gratis, sementara biayanya di potong dari gaji si pelayan toko, si pelayan toko masih berfikir positif “ kalau demi kemajuan toko gak apa – apalah gaji dipotong “.

· Setelah si pembeli pulang, si pelayan toko memberikan sanksi kepada si pelayan toko yaitu bonus penjualan bulan ini untuk si pelayan toko akan di potong 50 % sebagai hukuman

· Lalu apa yang terjadi…? Si pelayan toko membentak si pemilik toko dengan kata yang kasar sambil menyatakan mengundurkan diri, kemudian memecahkan beberapa etalase toko, dan menghajar dua orang petugas keamanan yang berusaha menangkapnya.

Kacau juga ya contoh yang saya berikan, tapi ini terjadi di depan mata saya, mengapa bisa demikian…? Karena pikiran positif yang dimasukan dari awal ditentang oleh logika si pelayan toko, pada saat terjadi masalah lagi pikiran positif yang sama dimasukan kembali, setelah sadar kalu pikiran positifnya tidak mengubah keadaan si pelayan toko menjadi sangat negative, menurut Einstein “ Melakukan sesuatu yang sama berulang – ulang tetapi mengharapkan hasil yang berbeda adalah suatu kegilaan

Tapi kan berpikir positif yang sekarang saya lakukan saya dapat setelah mengikuti seminar yang mahal dan pembicaranya bukan orang sembarangan sayang dong kalau dibuang begitu saja.

Jawabnya ya terserah toh saya tidak mau menjadi gila seperti kata Alebrt Einstein diatas. Nah sudah siap untuk melatih hati anda berpikir….? Kalau gitu silahkan tunggu post selanjutnya.

Definisi Kebetulan

Kenapa Kita Gagal

“Apa dengan berfikir positif cukup untuk membuat anda berhasil…?”

Saya yakin banyak orang yang ingin berkembang dan bergerak maju dalam hidup mereka, bahkan setahu saya semua orang mendambakan hal tersebut.

Saya yakin 80% dari anda akan rela mengeluarkan biaya besar untuk mempelajari suatu pengetahuan yang berhubungan dengan kesuksesan.

Bapak saya sering menghadiri seminar motivasi dimana disana beliau diajak berteriak, berjingkrak, meneriakan yel tertentu, bahkan menjerit untuk membangkitkan potensi diri yang selama ini tidak disadari.

Awalnya saya selalu mengikuti langkah bapak saya, dan saya merasakan jantung berdegup kencang penuh semangat, seolah – olah selama ini tidak seluruh bagian tubuh saya yang dialiri darah dan setelah mengikuti seminar tersebut rasanya seluruh aliran darah saya menjadi lancar.

Namun beberapa hari kemudian saya kembali tenggelam dengan masalah-masalah dikantor, saya jadi loyo lagi, lalu saya menghadiri seminar motivasi lagi dan lagi dan lagi…

Apanya yang salah…?

Para pembicara seminar yang saya ikuti bukan orang sembarangan, dan bukan orang kemarin sore yang hanya membaca teori kemudian mengajarkan didepan kelas, seperti dosen – dosen saya waktu kuliah.

Saya coba mencari apakah bahan bakar semangat yang dapat begitu berkobar pada saat saya mengikuti seminar…? Saya mencoba mencari mencari penyebab utama dalam diri saya yang menghambat keberhasilan, untuk berubah berkesinambungan meskipun saya sudah lama tidak ikut seminar.

Apakah Kebetulan itu memang ada…?

Banyak kejadian yang selama ini kita anggap kebetulan, mungkin kita ketemu teman lama justru di toilet di sebuah mall, atau kita lagi membicarakan seseorang tiba – tiba yang sedang dibicarakan malah datang atau menelepon dan semua itu kita sebut kebetulan.

Saya sering menelepon orang – orang terdekat saya, dan mereka sering mengatakan kenapa saya menelepon mereka pada saat mereka baru mengucap dalam hati “ Sigit sedang apa ya ? “ apa anda masih menyebut ini kebetulan…?

Mungkin anda masih ngotot kalau semua itu tadi adalah kebetulan, tapi kalau kebetulan ini bisa diajarkan sehingga orang lain bisa mendapatkan hasil yang sama apa masih bisa disebut kebetulan…?

Ingat dalam agama manapun dijelaskan bahwa segala sesuatu dialam ini ada yang mengatur ada sebab maka ada akibat, selama ini kita sebut kebetulan karena kita tidak dapat menjelaskannya.

Jadi apa donk kebetulan itu…? Kebetulan anda membaca formula ini dan kebetulan anda belum percaya soal kebetulan bisa diciptakan sehingga anda bingung dengan kejadian yang kebetulan yang sebenarnya tidak kebetulan, pusing ya ? sama he he he he…!!!

Tadi saya menyebutkan tentang hukum sebab akibat, apa sih hukum sebab akibat itu…? Hukum sebab akibat itu berbunyi “ untuk suatu akibat pasti ada sebabnya “, jadi jika akibatnya adalah kebetulan maka kita harus menemukan sebabnya, sederhana bukan…? Kelihatannya sih…!!! Tapi tenang saja yang namanya formulasi itu pasti sederhana kalo tidak ya ngapain dibuat buang-buang waktu aja iya khan…?

Bagamana…? Penasaran?? Bingung??? Tenang aja, pada bab selanjutnya saya akan menjelaskan dasar ilmiahnya lalu kemudian bagamana secara sadar dan sengaja anda dapat menciptakan berbagai kebetulan, tentunya kebetulan yang menunjang kesuksesan kita oke…!!!

Luckbender History

LUCKBENDER HISTORY

“Ubahlah Diri Sendiri jika ingin mengubah alam semesta”

-AA Gym-

OK Sudah Siap Untuk Berubah ? ( Mari !!!)

Sadari kalau hal ini sebenarnya sudah anda terima dari kehidupan sehari – hari hanya saja logika anda menolaknya, karena tekanan kebutuhan dan tekanan sosial yang memaksa kita lebih ingin faham dulu baru percaya.

Sementara hukum alam ini meminta kita percaya dulu baru memahami seperti :

  • Kita harus percaya Tuhan dulu Baru memahami Agama yang akan kita anut
  • Anda harus Percaya dulu dengan penjelasan saya di website baru bisa membaca Blog ini untuk difahami
  • Kita harus percaya pada dokter yang memeriksa kita dulu baru kita bisa faham penyakit yang kita derita
  • DLL…

“ Tuhan Itu Untuk Dipercayai bukan untuk diFahami”

-Zen-

Kita mungkin sering mendengar pepatah “kalau kita bisa membayangkannya maka kita bisa meraihnya “ namun logika kita lagi – lagi menolaknya…

Saya hanya mencoba memformulasikan secara sederhana namun tepat sasaran untuk mewujudkan kondisi diatas yang selama ini sering kita sebut keberuntungan, kebetulan, hoki, atau apalah itu…

Jujur pada awalnya saat saya memutuskan untuk menulis E-book ini saya banyak ditentang oleh keluarga saya, sahabat dekat saya, bahkan calon istri saya yang memutuskan untuk meninggalkan saya 2 minggu sebelum kami menikah

Dengan tanggapan yang berbagai macam diantaranya :

  • Mustahil
  • Musrik
  • Kuasa gelap
  • Dll

Tetapi karena memang saya percaya dan kemudian faham maka 100% saya jamin ini bukan ilmu ghaib, jika anda beranggapan bahwa fomulasi ini adalah ilmu pesugihan anda akan kecewa walapun tetap dijamin berhasil mencapai keinginan dan impian anda, tetapi jika anda adalah orang yang beragama ( apa saja ) dan percaya akan kekuasaan Tuhan, saya rasa saya sudah tidak perlu memberikan jaminan lagi, karena janji Tuhan lebih dahsyat dibandingkan jaminan dari saya yang cuma manusia biasa…

Sebelum anda melanjutkan membaca Blog ini saya akan mengigatkan “ Keberhasilan akan datang pada orang – orang yang mau bersabar “ jadi bersabarlah dalam membaca dan jangan melompat kebab selanjutnya sebelum anda selesai membaca bab ini…

Pengalaman dimasa lalu

“Sukses Adalah Kenyataan Hidup Kita”

-AA Gym-

Dulu saya selalu merasa kalau saya ini adalah orang paling sial di bumi, kadang setiap saya mendengar perkataan “ Setiap anak lahir dengan membawa keberuntungannya masing – masing “ hati saya berkata “ Kalau saya masih beruntung karena bisa dilahirkan “. Kehidupan saya sejak kecil memang Saya anggap kurang beruntung dibanding anak seusia saya mengapa…?

· Saya dilahirkan dengan tubuh Gemuk

· Saya dilahirkan dengan penyakit Asma

· Saya dilahirkan sebagai anak pertama dan laki – laki satu satunya, sehingga bapak saya menganggap sah – sah saja untuk memukul saya dengan dalih sebagai anak lelaki saya harus paling kuat dibanding adik – adik saya

· Saya juga dilahirkan dengan cacat mata bawaan yang membatasi cita – cita saya untuk menjadi pilot

· Dan masih banyak lagi hal yang saya bawa dan saya anggap sial sejak lahir

Kekuranganmu adalah kelebihanmu “

-Bruce lee-

Awalnya saya menganggap ungkapan diatas tidak masuk akal, tepatnya saya mendengar ungkapan itu waktu kelas 3 SD. Sebagai anak laki – laki yang gemuk dan berkacamata selalu di buli teman – teman disekolah bahkan oleh beberapa guru yang mungkin juga bingung harus bagai mana memperlakukan saya, saking sadarnya akan hal itu sampai saya tidak pernah menyalahkan guru saya bersikap seperti itu, saya anggap bukan niat mereka membuli saya tapi nasib saya yang sial yang membuat mereka tergerak untuk membuli saya. Tetapi setelah mendengar Bruce lee mengucapkan kata – kata di atas ada sedikit harapan dihati kecil saya untuk merubah nasib saya yang Saya Anggap sial ini…(walapun dengan perasaan pesimis yang luar biasa saat itu).

Dengan sedikit keyakinan saya mulai meyakinkan diri saya untuk menjadi orang yang beruntung dan bukan orang yang sial lagi.

Dengan susah payah saya meyakinkan diri saya untuk bisa naik ke kelas 4, dan pada saat saya naik kelas 4 saya memutuskan untuk hidup beruntung dan tidak sial lagi.

Sejak itu prestasi demi prestasi saya raih bahkan saya sendiri merasa ini suatu keajaiban bahwa saya tidak sial lagi.

Keajaiban itu semakin terasa pada saat saya sudah dibangku SMP, saya bukan lagi orang yang dibuli dan saya juga tidak pernah membuli orang lain, dan ada suatu kejadian yang luar biasa terjadi pada saat saya duduk dikelas 2 SMP, pada saat itu akan diadakan pemilihan peserta jambore internasional ke Sabah Malaysia tepatnya di kota Kinabalu, dari sekolah saya akan dipilih 2 orang 1 putra dan 1 putri untuk menjadi perwakilan kontigen Indonesia, dengan semua prestasi yang saya miliki dan kedudukan saya di kelas 2 saya yakin kalau saya yang akan terpilih.

Tetapi kenyataan berbicara lain, ada beberapa dewan pembimbing yang tidak ingin saya dilibatkan dalam kegiatan ini, karena tidak ada siswa kelas 2 yang memiliki prestasi sebanding dengan saya, maka mereka menunjuk dengan sepihak 2 orang kakak kelas di kelas 3 untuk mewakili sekolah saya pada kontingen nasional.

Jujur saya kecewa sekali karena penunjukan tersebut tanpa melalui proses pra kualifikasi dan seleksi sama sekali.

Tetapi saya yakin dan pasrah kepada allah bahwa kesempatan akan tercipta jika saya bersabar, dan keajaiban terjadi secara tidak disangka – sangka kepala sekolah, dan beberapa dewan Pembina kontingen Nasional minta agar saya di ikut sertakan dalam kontingen, dewan pembina sekolah berusaha menolak permintaan tersebut dengan berbagai alasan, akhirnya pada rapat dewan Pembina nasional beberapa Pembina termasuk kepala sekolah saya memutuskan untuk tidak ikut jika saya tidak diikutkan dalam kontingen.

Luar biasa sekali hal tersebut terjadi satu minggu sebelum keberangkatan ke Malaysia, dan luar biasanya lagi saya menjuarai untuk duta tari daerah se ASEAN, saya tidak mengecewakan orang – orang yang mempercayakan kepada saya untuk ikut dalam kontingen, dan anehnya saya tidak pernah mengenal para Pembina tersebut, dan tidak ada yang tahu kalau saya bisa tari daerah, semuanya seperti kebetulan.

Sampai hari ini saya masih dikejar dengan keberuntungan yang luar biasa dalam hidup saya, itu sebabnya saya menulis Blog ini agar anda pun bisa menjadi orang yang sangat beruntung.

“ Hanya usaha dan Doa yang ikhlas bisa merubah takdir seseorang”

Mengapa Blog Ini saya buat ???

Berawal pada saat kuliah di tahun 1997 saya memilih untuk melajutkan pendidikan saya di Universitas Gunadarma jurusan Tehnik Informatika, pada saat saya mulai berkenal dengan teman – teman seangkatan saya dikejutkan dengan pemandangan beberapa kawan saya yang wanita sangat antusias mengetahui salah seorang teman kami sebut saja namanya “a” karena bisa meramal dengan menggunakan kartu

Tentu saja logika saya melawan, masa manusia yang dimuliakan oleh Tuhan mempercayakan nasibnya pada setumpuk kartu…

Saya hanya diam beberapa saat menyaksikan kejadian itu, saya melihat cewek – cewek cantik itu perhatiannya tertuju pada si “a”, dan beberapa diantaranya menawarkan untuk makan siang bersama bahkan ada yang dengan secarik kertas secara diam – diam memberikan no. telpon ( Pada tahun 1997 Handphone masih merupakan Barang Sangat mewah) dan mengajak si “a” berkencan.

Wuih!!!! Luar biasa sekali si “a” ini memanfaatkan keadaan, bahkan saya yang lebih dahulu berkenalan dan akrab dengan si Cantik itu saja sudah tidak dihiraukan lagi.

Dengan kemampuan yang saya miliki dan yang nantinya anda miliki juga, saya memberanikan diri untuk menyela pembicaraan mereka, saya berkata saya bisa meramal dengan hanya bertatapan mata, seketika perhatian si Cantik beralih ke saya, si “a” berkata, “ coba saja lebih akurat tidak dibanding ramalan saya ! “. Dengan wajah menutupi kesal.

Saya hanya percaya bahwa apa yang saya katakan mampu menciptakan kesempatan untuk terjadi, untuk itu saya harus percaya dengan apa yang saya katakan, maka saya mencoba dengan hal yang kecil dulu, terjadi atau tidak saya pasrahkan pada Allah.

Saya tatap mata si Cantik sesaat kemudian saya berkata, “ Hati – hati dengan kaki kiri mu ya “. Si Cantik tersenyum sambil berkata, “ Hanya itu saja ? “, saya jawab dengan anggukan.

Si Cantik tersenyum kemudian bangkit mengajak si “a” makan siang, pada saat didepan pintu kelas tiba – tiba saja si Cantik Terpeleset hampir jatuh hak sepatunya yang kiri patah dan kaki kirinya terkilir cukup parah, pada saat saya tolong dia baru sadar akan apa dengan yang saya katakan kurang lebih 3 menit yang lalu.

Sejak itu saya dipercaya sebagai salah satu peramal di TI Angkatan 97, bahkan saya sampai harus membuat stand pada bazar kampus, pada hal saya tidak pernah belajar ilmu ghaib apapun ataupun mengamalkan mantra apapun dalam hidup saya.

Semua teman-teman saya beranggapan saya adalah manusia dengan Hoki (keberuntungan) tertinggi, bahkan saya dianggap mampu mengendalikan dadu pada saat saya main monopoli.

Lalu sebenarnya apa yang saya lakukan…? Saya hanya yakin bahwa kekuatan pikiran dan hati saya menggerakan alam semesta untuk membuka semua kesempatan agar keinginan saya dapat tercapai,

Jadi apa hubungannya dengan kesuksesan dan uang ??? tentu saja ada hubungannya bukankah kesuksesan dan uang adalah objek pencapaian kita yang tentunya kita inginkan.

Sekali lagi saya katakan “ keberhasilan akan datang pada orang – orang yang mau bersabar “ sanggupkah anda bersabar dan menunggu tentu saja menunggu dengan cara yang cerdas bukan berdiam diri seperti apa kata logika kita.

Pada Blog ini saya akan jabarkan cara meraih kemampuan yang sedang kita bicaran, yaitu kemampuan membuat segala sesuatu yang berbau sukses akan mengejar kita, dan uang pun akan mendekat kekita.

Saat – Saat Pertama Menyadari kalau Saya Menjadi Pengendali Keberuntungan (luckbender)

Pada saat saya dianggap cenayang oleh teman-teman saya, saya belum menyadari kalau saya ini adalah magnet keberhasilan, saya mengira bahwa kemampuan saya tersebut adalah indera ke enam yang baru saya sadari setelah dewasa, logika ini saya dapat karena memang almarhum kakek dari ibu saya dianggap orang sakti didaerahnya, sementara saya adalah cucu laki – laki pertamanya mungkin bakat itu diturunkan ke saya…?

Semakin hari logika dan kalbu saya semakin berkembang tanpa saya sadari beberapa orang yang sering saya ramal semakin ketergantungan kepada saya, saya berfikir siang malam ada yang tidak beres dalam diri saya, saya takut jika didewakan oleh orang – orang tersebut.

Saya mulai mengurangi aktifitas cenayang saya, dan mendekatkan diri kepada Allah, beberapa hari kemudian saya ditemukan oleh Allah dengan seorang mahasiswi Psikology ( lagi – lagi keberuntungan ) yang hingga kini menjadi saudari angkat saya, dia memberi saya akses ke teman – temannya sehingga saya bisa menggali permasalahan sebenarnya yang saya hadapi.

Dan kebetulan lagi saya ditemukan dengan seseorang yang sampai hari ini masih sering membantu saya dalam menjabarkan kondisi yang saya alami sebenarnya, lucunya orang ini tidak saling kenal dengan saudari angkat saya tetapi kebetulan satu kelas dikampus, aneh kenapa begitu banyak kebetulan , dan kebetulannya lagi saya menjadi objek penelitian untuk dia, karena dia kebetulan mengalami hal yang sama dengan yang saya alami.

Dengan ilmu Psikologi dan ilmu agama yang saya pelajari saya mulai mengerti apa yang sebenarnya terjadi dalam diri saya.

Pada awalnya saya menggunakanya untuk hal-hal yang kecil untuk mendidik kalbu saya dalam menerapkan formulasi ini, seperti mecari tempat parkir di mall pada saat ramai, mencari barang yang saya butuhkan tetapi sudah jarang dipasaran. Setelah kalbu saya terdidik dengan baik, saya berani untuk menerapkannya untuk hal-hal yang besar seperti menciptakan peluang bisnis, sampai menciptakan kesempatan bekerja sesuai keinginan saya, sampai pendapatan yang saya inginkan.

Banyak jalan menuju Roma, Karena Kebetulan semua jalan menuju Roma

- Bagus Sigit –

Nah jadi hilangkan anggapan bahwa Sukses itu adalah hal yang sulit untuk dicapai, saya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyadarinya dan anda telah memutuskan untuk membeli Formulasi ini maka siapkan diri anda untuk menjadi orang sukses dunia akhirat.

Jika menurut anda Menjadi pengendali keberuntungan adalah formulasi untuk menghasilkan uang lebih banyak anda baru mendekati benar, tetapi formulasi ini adalah prinsip dasar bagaimana mendidik diri anda sendiri untuk befikir dengan benar, bagaimana secara konsisten bertindak dengan benar, dan bagaimana hidup selaras dengan Tuhan.

Ajakan Halus Dari Alam Semesta

Kadang kita selalu menunggu datangnya sebuah petunjuk dari Tuhan, tanpa kita sadari kalau ternyata Tuhan memberikan petunjuk setiap detik ke diri kita, namun kadang kita lengah dan tidak menyadari petunjuk itu. Tetapi Tuhan maha pemurah dan maha memberi sehingga petunjuk itu tidak pernah dihentikan distribusinya oleh Tuhan sampai kita memahaminya.

Di alam ini semua zat saling terkait dan saling mempengaruhi, dan di setiap keterkaitan itu ada petunjuk di dalamnya, ada ilmu pengetahuan didalamnya.

jadi petunjuk untuk merubah keadaan bumi ini adalah dengan merubah diri sendiri untuk menjadi yang lebih baik maka seluruh bumi ini akan menjadi baik, karena kita saling terkait, karena kita saling mempengaruhi, karena kita saling mengendalikan tanpa kita sadar

Selama ini kita dipaksa baik sadar ataupun tidak sadar untuk menerima dogma bahwa kesempatanhanya datang satu kali dalam hidup kita, ternyata Tuhan menberikan kesempatan dan petunjuk setiap saat dan ribuan kali dan tugas kita untuk menyadari petunjuk tersebut, jadi daripada bingung mengejar sbuah kesempatan mengapa kita tidak lebih melatih kesadaran diri kita untuk melihat kesempatan dari Tuhan tersebut